PENATEGAS– Mantan Aktivis 1998, berduka. Hari ini Selasa (4/5/2021) terdengar kabar, Andi Mizwar Arman meninggal dunia Rumah Sakit (RS) Pelni Jakarta. Kabar duka ini disampaikan mantan Wakil Wali Kota Palu, Andi Mulhanan Tombolotutu, di salah satu grup aktivis Kota Palu.
“Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.Sahabat kita, Andi Miswar Arman, berpulang ke rahmatullah jam 13.04 WIB di RSPelni Jakarta,” kata Andi Mulhanan Tombolotutu.
Kabar berpulangnya Andi Mizwar Arman sontak mengagetkan seluruh keluarga dan sahabat, terutama para aktivis 1998 yang berbasis diPalu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Salah satu kerabat dekat Andi Mizwar Arman di Kota Palu, adalah Yahdi Basmah yang saat ini duduk di parlemen DPRD Sulteng merasa sangat kehilangan setelah mendapat kabar duka.
Kabar meninggalnya Andi Mizwar pun langsung tersebar ke seluruh komunitas aktivis dan para sahabat. Ucapan belasungkawa mengalir tidak hanya lewat grup-grup WhatsApp melainkan juga di akun Facebook.
Ucapan turut berdukacita terus mengalir untuk Andi Mizwar yang dikenal sebagai sosok yang rendah hati.
“Saya masih berusaha menghubungi istri beliau, tapi belum terhubung,” kata Yahdi saat dihubungi penategas.id melalui pesan Whatsaap,Selasa (4/5).
Yahdi Basmah mengisahkan, semasa hidup, Almarhum Andi Mizwar dikenal sebagai aktivis paling vokal. Ia pernah menjadi koordinator Wilayah PENA98 Sulawesi Tengah, sebagai wadah berhimpunnya para aktivis98 se-Indonesia.
Di tingkat pusat, wadah ini dipimpin oleh kader PDIP, Adian Napitupulu yang saat ini masih eksis memberikan perhatian terhadap kepentingan rakyat kecil.
“Pada akhir 1992, saya dan almarhum, pernah lebih 2 tahun tidur di kamar kos yang sama, berdinding papan, semi permanen, di Jalan Yos Sudarso, Talise, Palu. Kami berdua menyewa satu kamar kos karena tak cukup uang untuk menyewa masing-masing satu kamar kos. Maka kami saweran bayar berdua untuk satu kamar,” kata Yahdi Basma.
Sebagai teman seperjuangan, Yahdi Basmah mengaku belum mendapatkan informasi pasti tentang penyebab meninggalnya Andi Mizwar. (opan)