204 Keluarga Berisiko Stunting Terima Bantuan Produk Olahan Ikan

Nasional147 views

PENATEGAS – Pemerintah Kabupaten Donggala melalui Dinas Perikanan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program percepatan penurunan stunting.

Pada tanggal (04–05/11/25), sebanyak 816 kemasan produk olahan perikanan disalurkan kepada 204 kepala keluarga berisiko stunting di Desa Batusuya, Kecamatan Sindue Tombusabora.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Gerakan Percepatan Penurunan Keluarga Berisiko Stunting dengan tujuan memberikan kesetaraan pelayanan gizi, khususnya bagi masyarakat di wilayah pantai barat Donggala.

Data penerima manfaat diperoleh dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Donggala.

Intervensi gizi dilakukan melalui penyaluran produk olahan ikan yang terdiri dari bakso ikan, abon ikan, nugget ikan, stik ikan, hingga batagor ikan. Masing-masing kepala keluarga menerima empat jenis produk olahan perikanan dengan total 816 kemasan.

Kehadiran produk berbasis ikan ini diharapkan mampu menambah asupan protein hewani yang penting untuk pertumbuhan anak serta membantu menurunkan angka stunting sesuai target nasional, yakni 14 persen pada tahun 2025.

Penyaluran bantuan tersebut turut melibatkan berbagai pihak, termasuk unsur Forkopimda. Polres Donggala melalui Polsek Sindue serta personel Bhabinkamtibmas juga hadir sebagai pendampingan, memperkuat aksi konvergensi penanganan stunting secara terpadu.

Penyerahan produk secara simbolis dilakukan oleh Camat Sindue Tombusabora yang diwakili Sekcam, didampingi Kepala Desa Batusuya serta Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Donggala.

Kadis Perikanan Kabupaten Donggala, Ir. Ali Assagaf, S.Pi., MH dalam kesempatan itu menegaskan bahwa ikan merupakan sumber pangan yang kaya gizi. Kandungan asam lemak esensial, terutama Omega 3, sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.

“Jika anak-anak kita terbiasa mengkonsumsi ikan setiap hari, mereka akan memperoleh gizi penting untuk jaringan tubuh, perkembangan otak, daya ingat, hingga peningkatan imunitas. Inilah alasan kami terus mendorong masyarakat agar menjadikan ikan sebagai menu harian keluarga,” ujarnya.

Program intervensi stunting melalui olahan perikanan ini tidak hanya sekedar distribusi bahan pangan, tetapi juga menjadi bentuk keseriusan Pemkab Donggala dalam mengakselerasi penurunan angka stunting.

Dengan adanya langkah nyata seperti ini, pemerintah berharap kualitas kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda, semakin meningkat.

Gerakan percepatan penurunan keluarga berisiko stunting di Desa Batusuya menjadi salah satu bukti bahwa upaya kolaboratif antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dapat berjalan efektif.

Pemkab Donggala optimis, dengan kerja bersama dan kesadaran masyarakat untuk menjaga pola makan bergizi, angka stunting di Kabupaten Donggala akan terus menurun sehingga generasi masa depan yang tumbuh lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing

News Feed